Pages

Friday, May 27, 2011

Salah Sambung?

"Haloo, Jasmine, kuenya udah jadi?"
 "Ha? Kue apa? Saya bukan pengrajin kue."
 "EH! Anda jangan soksokan nggak tau! Kue-kue!"
 "Kue apa?!"
 "Kue buat pesta pernikahan kita, sayang." (niatnya jayus -__-)
*siiiing* 
"Saya tutup"
 "Eh, tunggu! Ini Jasmine Bakery, 'kan?" 
"ASDFGHJKL Ini Jasmine 1001 malam!" 
*krikkrik* 
TUUT TUUUT TUUUUUUT
.
Pernah ngerasa dalam keadan salah sambung kayak gitu? Tiba-tiba ada yang merespon lain, dan jawabannya sangat lain. 

Well, saya sedang mengalaminya sih. 

Temen saya ada yag sepertinya hiperbola kayak tikus kejerat lem gajah saat dia mendapatkan sesuatu yang lebih. Misal; dari cowok "Eh, dia merhatiin aku terus, jangan-jangan dia naksir, aku! Aaaah, aku jadi deg-degan tiap ada dia!" 

bzzz

Perlu diawasi loh tingkah seperti ini, masalahnya gara-gara hal itu lo bisa sakit ati parah. Kalo lo udah terlanjur suka gimana? Tapi ternyata cowok itu emang merhatiin semua orang. Dan elo bakal dapet krik krik moment pada akhirnya.

Fans, Naksir, Suka, Sayang dan Cinta itu berbeda, looooooooooooh *juling-kayang

Nge-Fans itu tertarik pada suatu objek, kadang bisa ringan, kadang bisa fanatik. Kalo fanatik, lo bisa aja sampe nangis-nangis kejer, ngeborosin hidup lo demi dia, ngebunuh pacarnya baik langsung ataupun dalam pikiran, dan jadi ngerasa seperti "WOW, This is the real love!" Cinta bukan seperti itu wahai para fanatikers seram.Fans lebih ke histeria daripada aksi. Fans, lebih WOW dalam memandang idolanya. 



Naksir, hampir sama dengan Fans. Sama-sama memiliki histeria. Lo bisa mendam itu dalam hati, atau cerita pake toa masjid biar seluruh Indonesia tau. Naksir satu tingkat lebih rendah tingkat histerianya daripada Fans. Ia baru sekedar melirik dan mungkin punya perasaan kagum. Mungkin ia akan mendekati, ngegombal sampe mulut bebusa, salah tingkah, malu, mendadak norak. Tapi itu adalah bentuk dari histerianya. Ada rasa ingin memiliki dari perasaan ini, tapi jika kehilangan, tidak akan terasa sangat sakit.


 Suka? Ya Suka. Lo suka gayanya. Suka tingkahnya, lo cuma suka. Ngerti 'kan?

Sayang, adalah rasa yang selama ini paling gue hormati. Sayang, nggak melihat gender dan batas usia. Kayak dari orang tua lo ke lo, pokoknya awesome. Sayang nggak buta. Ia berpikir jernih dan menggunakan logika. Tapi sayang itu tulus. Ia tidak egois dan tidak mencari untung. 
Rasa sayang tumbuh lama. Mungkin dari teman ke sahabat, itu butuh rasa sayang. Orangtua juga, 'kan? Sayang itu tidak ingin untuk memiliki, sayang ingin orang yang disayanginya bahagia. Itu yang kumaksud, sayang tidak egois.

Cinta adalah perasaan yang dalam. Cita konteksnya besar. Dari Tuhan ke kita adalah Cinta sejati yang nggak mungkin diganggu-gugat. Cinta dari orangtuapun juga. Tapi cinta pada lawan jenis, wah, saya belum berani menyentuh itu. Saya masih anak kecil sih. Yang jelas, berhati-hatilah dala mencintai seseorang. Jangan sampai pada akhirnya kecewa. Tapi bukan berarti juga menolak untuk mencintai seseorang, karena untuk mencintai harus menerima resiko untuk disakiti. Haha



DAN AKU BINGUNG KENAPA TIBA-TIBA NGESHARE HAL INI ! D':

No comments:

Post a Comment

Leave your footsteps here.