Sebuah hembusan angin malam membuat hamba membuka mata hamba
Jikalau Tuan berkehendak, ijinkan hamba mengangkat tubuh rapuh ini
Tapi lirikan mata biru Tuan membuat hamba ciut
Sungguh hamba tak berani.
Singgasana Tuan begitu megah
Membuat hamba hanya mampu terkekang dalam penjara
Apakah tuan sadari?
Setetes embun jatuh dari mutiara hamba
Tuan tidak sadar bukan?
Hamba menyayangi Tuan sepenuh hati
Seperti seorang pengelana yang terseok-seok lakunya
Sandalnya tetap utuh meski terus ia injak
Taukah Tuan dimana tuan sekarang?
Siapa orang-orang yang membawa tampah di sekitar tuan?
Jubah-jubah emas mereka nampak seperti kulit lintah bagi hamba
Begitu licin dan menjijikan
Apakah Tuan tak sadar?
Apa maksud dari taju pedang yang mereka songsong selama ini?
Tuan,
Buka mata tuan,
Jikalau tuan tak mampu,
Biar hamba yang akan lakukan.
Biar balok itu keluar.
Jangan anggap hamba bodoh Tuan,
Sekalipun hamba hanya mampu tuk menapak tanah, dan tidur diatas lumpur,
Hamba adalah kasih terbesar Tuan.
.
Sasha Modouw © 2011
No comments:
Post a Comment
Leave your footsteps here.